The Outsider - Bagian II : Tiga
The Outsider
BAGIAN II : TIGA
SYDNEY.S
Bab kali ini berhasil membuat saya semakin penasaran dan ingin melanjutkan membaca. Bab yang menarik ini menceritakan proses persidangan Meursault yang dideskripsikan suasanannya dan kejadiannya secara perinci. Perisdangan ini didatangi oleh banyak orang dan digambarkan sebagai masalah hukum yang hangat untuk menemani musim panas para masyarakat. Menurut saya persidangan ini cukup intens dan memberikan sensasi ketegangan. Pada saat persidangan, Meursault tidak banyak berbicara, menanggapi, ataupun menjelaskan. Ia hanya menyetujui dengan semua hal yang dikatakan oleh para saksi dan penuntut. Meursault digambarkan sebagai orang yang jujur, ia tidak ingin membuat skenario untuk menyelamatkan dirinya, dan ia hanya mengatakan apa yang diperlukan. Persidangan Meursault dapat dikatakan gagal atau berjalan dengan buruk, karena permasalahan Meursault pada pemakaman ibunya banyak dipermasalahkan oleh penuntut. Ia dituduh sebagai monster di lingkungannya karena sikapnya yang tidak menghargai ibunya. Dijelaskan bagaimana ia tidak ingin melihat wajah ibunya untuk terakhir kalinya, ia tidak menunjukan emosi kesedihan sedikit pun ketika ibunya meninggal, ia merokok, meminum kopi putih, dan berhubungan dengan kekasihnya hanya setelah ibunya meninggal.
Menurut saya, cerita dari bab ini sangat menonjolkan sifat buruk Meursault, yang dijelaskan bahwa Meursault adalah orang yang jahat, tidak berperasaan, dan memiliki sikap ketidak pedulian. Namun, para pembaca tidak pernah diberi tau apa logika pemikiran Meursault untuk memilih melakukan tindakan-tindakan tersebut. Meursault juga tidak suka berbiaca atau memikirkan mengenai kehidupannya, siapa dirinya, dan identitasnya. Hal tersebut seakan-akan memberi petunjuk lebih lagi bahwa The Outsider yang menjadi judul buku ini, menceritakan mengenai pribadi Meursault. Ia adalah orang asing bagi dirinya sendiri dan bagi peradapan manusia. Di buku ini, para pembaca diajak untuk berpikir kritis dan menafsirkan arti sesungguhnya sendiri oleh sang penulis. Menurut saya, hal tersebut memberikan keunikan dalam buku ini. Akan tetapi, saya terus menerus menepukan penggunaan bahasa yang salah, tidak baku, maupun kata-kata yang terjemahannya dan pengetikannya tidak tepat.
Comments
Post a Comment