Sihir Perempuan - Vampir

Sihir Perempuan
BAB 2 : VAMPIR
SYDNEY.S 

Cerpen kedua dari novel berjudul Sihir Perempuan, mengisahkan mengenai seorang sekretaris bernama Saras dan bosnya yang bernama Irwan. Cerita ini ditulis dari prespektif Saras dan Vampir. Saras yang merupakan seorang sekretaris, dan Vampir yang merupakan sosok misterius. Kedua tokoh Saras dan Vampir ini memilik hubungan dan keterikatan. Dalam cerpen Vampir ini, diceritakan bahwa Saras sering kali merasa ia diperkerjakan oleh bos nya secara tidak profesional. Saras mengetahui secara jelas bahwa bos nya, Irwan adalah orang yang memiliki kelemahan dalam beristri dan berhubungan dengan wanita. Maka karena itu, Saras selalu mempertegas dirinya untuk hanya berkerja dengan Irwan secara profesional. Tetapi terkadang, ia tidak dapat menolak permintaan bosnya karena Saras hanyalah seorang bawahan. Pada suatu hari, ketika Irwan sekali lagi memperkerjakan Saras dengan tugas-tugas diluar kepentingan kantor, Saras dan Irwan pergi menghabiskan waktu bersama. Pada malam itu, akhirnya Saras terjerumus dengan melakukan hal yang selama ini ia selalu hindari. Terlihat bahwa tokoh Saras gagal untuk mempertahankan kelakuan baiknya, tetapi di sisi lain, tokoh Vampir terlihat bahwa ia berhasil menjebak Irwan. 

Bab 2 yang berjudul Vampir ini merupakan sebuah cerpen yang susah dipahami. Cerpen ini dituliskan menggunakan sudut pandang pertama, tetapi oleh 2 tokoh yaitu ‘aku’ sebagai Saras, dan ‘aku’ sebagai Vampir. Menurut saya, orang yang membaca cerpen ini dapat memiliki pemahaman yang berbeda-beda karena kata-kata yang digunakan, dan ilustrasi yang digambarkan serasa menggantung atau tidak dispesifikasikan. Tidak diceritakan secara jelas identitas tokoh Vampir itu sebenarnya, mengapa tokoh tersebut mengenali Saras,  dan seolah-olah ia ada di dalam Saras. Juga terdapat banyak kata-kata puitis dan asing yang digunakan untuk menjelaskan perasaan tokoh Vampir. Menurut analisa saya, tokoh Vampir ini merupakan diri Saras, yang mengilustrasikan bahwa meskipun Saras selalu bertahan untuk tidak melewati batas dalam menajaga profesionalitas berkerja, tetap ada sisi gelap atau jahat dari dirinya yang tidak sesuai dengan perlakuannya. Cerita ini seolah-olah membahas mengenai salah satu kelemahan wanita yang sering kali tidak terlihat. 

Cerpen ini juga memiliki sisi seni dan kreatifitas. Terdapat penjelasan mengenai detail-detail tokoh, perasaan, dan sikap, menggunakan warna. Terutama warna merah yang membantu untuk membuka sedikit identitas tokoh dan menjelaskan perasaannya secara detail di cerpen ini. Menurut saya, hal ini membuat cerpen semakin menarik.

Dari cerpen ini, juga ada pembelajaran yang dapat saya ambil. Saras diperlakukan dengan bosnya secara tidak benar. Karena bosnya seorang yang berkuasa, Saras tidak dapat menolak kata-kata bosnya meskipun permintaan tersebut melewati batas. Irwan digambarkan sebagai orang yang kaya, tampan, dan dapat sewenang-wenang melakukan semua hal yang ia inginkan tanpa memikirkan perasaan orang lain. Di dalam kehidupan sehari-hari, sebaiknya kita tidak menyontoh sifat Irwan yang mempergunakan kekuasaanya secara salah. Jika kita diberikan sebuah hak istimewa, kita harus menggunakannya untuk hal-hal yang baik.

Comments

Popular posts from this blog

Sihir Perempuan - Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari

Sihir Perempuan - Sejak Porselen Berpipi Merah itu Pecah

Sihir Perempuan - Introduksi