Sihir Perempuan - Darah
Sihir Perempuan
BAB 10 : DARAH
SYDNEY.S
Bab kali ini menurutku berhasil untuk membunuh dua ekor burung dengan satu batu. Penulis dapat membuat sebuah cerpen yang fokus utamanya adalah untuk pendidikan, tetapi juga sekaligus menyeramkan. Untuk pembaca yang belum pernah mengalami menstruasi, bab ini memberi pembaca pengetahuan baru yang dijelaskan secara terperinci dengan penggunaan perangkat sastra yang unik. Bahkan menurutku, penulis berhasil membuat para pembaca berimajinasi dan merasakan menjadi orang yang sedang menstruasinya.
Cerpen berjudul Darah ini mengisahkan mengenai seorang perempuan bernama Mara yang berkerja di sebuah perusahaan iklan pembalut. Ketika diperintahkan untuk memikirkan ide, ia terkenang-kenang masa lalunya. Ia teringat suasana pertama kali ia mengalami menstruasi ketika ia menduduki kelas 5 SD. Ia teringat dengan saran-saran yang diberi oleh guru ngajinya pada saat itu. Ketika tertidur, ia juga memimpikan pengalaman traumatisnya ketika melihat ibunya meinggal dengan darah-darah disekitarnya. Ia mengingat jelas bahwa ibunya berkata “Darah adalah hidup”. Karena teringat semua itu, ia akhirnya mengundurkan diri dari perkerjaannya. Cerpen ini ditutup ketika ia ke toilet dan bertemu dengan hantu penjilat darah yang pernah diceritakan oleh guru ngajinya.
Dalam cerpen ini, penulis menggambarkan bagaimana menstruasi sangatlah tidak nyaman dan menyakitkan. Tetapi, menstruasi adalah hal wajar yang dialami semua perempuan sehingga tidak perlu panik jika mengalaminya. Selain itu, perbincangan Ustadzah dan Mara juga mengajarkan para wanita bahwa semua wanita sangatlah berharga, seperti harta karun. Menjaga diri baik-baik dan tidak memberi harta karun itu untuk sembarang orang adalah hal yang harus diterapkan. Penulisan ini menurutku sangat bagus karena jaman sekarang, banyaknya seks bebas yang dilakukan para remaja dan menimbulkan berbagai permasalahan global. Dengan bacaan ini, kita diingatkan kembali atas apa yang benar, dan yang salah.
Comments
Post a Comment