Posts

Showing posts from 2019

Tiada Ojek di Paris - Jangan (Terlalu) Percaya Media Massa

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 44 : JANGAN ( TERLALU ) PERCAYA MEDIA MASSA - Percayalah, pengelolamedia sama bodohnya kita SYDNEY.S   Esai kali ini mampu membuatku tertarik membacanya karena dari judulnya sendiri yang cocok untuk perkembangan jaman sekarang yaitu ”Jangan Percaya Media Massa”. Banyak sekali pembicaraan di luar sana ataupun di sekitar kita yang menggunakan topik ini. Akan tetapi judul “Jangan (Terlalu) Percaya Media Massa” untuk mengakhiri buku ini cukup membuatku bertanya-tanya akan apa yang ingin disampaikan atau apa yang ada di pikiran sang penulis mengenai media massa. Di dalam esai ini, penulis juga menggunakan sebuah ilustrasi yang menurutku mendukung argumennya. Menurutku, faktor dan dampak buruk yang dijelaskan oleh sang penulis sama dengan yang kita selama ini telah mngetahui, belajar, ataupun mengalami. Sebagai orang yang tinggal di kota besar, saya yakin kita pastinya akrab dengan penggunaan media massa, dampak positifnya, maupun negatifnya. Akan tet...

Tiada Ojek di Paris - Berhala

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 43 : BERHALA - Ketika TV adalah nyata SYDNEY.S   Secara keseluruhan, saya kira esai ini cukup sulit untuk dipahami. Hal yang ingin disampaikan oleh penulis sebenarnya cukup simpel, akan tetapi menurutku penulis menggunakan cara penyampaian yang rumit. Satu hal yang saya juga kira membuat esai ini sulit dipahami adalah karena kita tidak pernah berpikir seperti sang penulis dengan tingkat  pemikiran kritisnya yang tinggi tersebut. Terlepas dari semua itu, saya tetap mendapatkan pesan yang bermanfaat dari esai ini. Saya setuju dengan pernyataan sang penulis dimana ia menyimpukan bahwa apa yang kita sering lihat di TV ataupun SMS tidak seharusnya kita percayai secara langsung. Terkadang untuk menghibur orang-orang pun, mereka tidak segan-segan untuk memalsukan suatu hal dan membuatnya semakin dramatis.   

Tiada Ojek di Paris - Jakarta Yang Sebenarnya ?

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 42 : JAKARTA YANG SEBENARNYA? - Jakarta bukan Babylon SYDNEY.S   Selama membaca buku ini, saya sangat mengenali bahwa seluruh karya sang penulis tidak lari dari topik Homo Jakartensis ataupun kota Jakarta sendiri. Berdasarkan dari pengamatan saya juga, di sebagian besar karyanya penulis cenderung mengungkapkan realita ataupun fakta buruk Jakarta untuk memberi penjelasan kepada para pembacanya bahwa Jakarta yang kita impikan tidaklah sama dengan yang sesungguhnya. Secara jujur, saya setuju dengan sebagian besar fakta-fakta Jakarta ataupun Homo Jakartensis yang telah menjadi pembicaraan di buku berjudul “Tiada Ojek di Paris” sejauh ini. Meski juga beberapa dari esainya sedikit kasar, menyinggung, dan tidak menghormati Indonesia, saya mengira itu tidaklah sebuah masalah bahwa sang penulis ingin mengungkapkan pikiran dan perasaan pribadinya melalui hasil karyanya sendiri. Akan tetapi di esai yang kali ini, saya dapat melihat kesadaran sang penulis ya...

Tiada Ojek di Paris - Ojek Sudirman - Thamrin

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 41 : OJEK SUDIRMAN-THAMRIN - Tiada ojek di Paris SYDNEY.S   Di esai yang ke-41 ini, akhirnya penulis mengungkapkan cerita dibalik judul buku ini. Esai ini mungkin berbeda dari yang sebelum-sebelumnya karena dituliskan ketika musim panas di Paris. Di esai-esai yang sebelumnya, penulis tidak pernah mengungkapkan keberadaannya ketika menulis hasil karyanya. Esai ini lebih berbicara mengenai pengalaman, opini, dan pemikiran bribadi sang penulis. Tidak banyak teori, pengertian, atau fakta-fakta yang penulis gunakan untuk membangun esai ini. Uniknya lagi, esai ini juga menampilkan gambaran poster yang dibicarakan, tidak seperti pada esai lainnya dimana penulis selalu mendeskripsikan gambaran ataupun situasinya secara detil untuk memperjelas penyampaiannya. Kini saya mengerti bahwa yang dimaksut sang penulis dari “Tiada Ojek di Paris”, adalah bagaimana perbedaan Homo Jakartensis dan Homo Parisiensis secara umum dan secara gampangnya. Penulis menjelaskan...

Tiada Ojek di Paris - Dimensi Ruang : Kisah - Kisah Jakarta

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 40 : DIMENSI RUANG : KISAH-KISAH JAKARTA - Ukuran hanya akan menjadi ukuran, maknanya ditentukan manusia SYDNEY.S   Topik pembahasan di esai yang kali ini menurutku memiliki pesan dan makna yang bagus. Esai ini mampu menyadarkan para pembacanya atas tujuan hidup kita. Pada esai yang kali in, penulis menjelaskan mengenai ruang Jakarta yang begitu sempit, begitu banyaknya bangunan, kemacetan, dan setiap sudut kota yang dipenuhi dengan lautan manusia. Karena kesibukan sehari-hari kita, mungkin kita tidak menyadari dengan kenyataan bahwa sumber daya dapat habis dan sebuah tempat bisa penuh. Akan tetapi, membaca esai ini dapat melepaskan para pembacanya dari segala kesibukan miliknya, dan menyadari bahwa ruang sempit kota urban ini harus digunakan dengan efisien dan efektif untuk menghidupi seluruh keluarga dan kepala yang ada. Penulis juga memberikan kisah pertempuran hidup seseorang yang memberikan para pembacanya motivasi dan semangat. Menurut saya...

Tiada Ojek di Paris - Jakarta - Bandung, Bandung - Jakarta

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 39 : JAKARTA-BANDUNG, BANDUNG-JAKARTA - Makna sebuah jarak SYDNEY.S   Judul dari esai ini menurutku telah merangkum isinya. Di dalam esai ini, penulis ingin menyampaikan mengenai jalan tol Jakarta - Bandung yang telah mengubah cara pandang orang lain. Seperti judulnya, penulis menjabarkan makna dari jarak Jakarta - Bandung, yang kini hanyalah dua jam. Frasa “hanya dua jam’’ disebutkan berkali-kali di karya Seno yang kali ini, dan penggunaan frasa tersebut menurutku membuat para pembaca lebih akrab dengan apa yang dibicarakan sang penulis karena, sebagai orang Indonesia pastinya kita mengenali bahkan menggunakan frasa tersebut. Inti dari teks ini menjelaskan bahwa dalam ekonomi budaya perpendekan jarak Jakarta - Bandung ini, faktor makna, kenikmatan, dan identitas sosial bermain. Akan tetapi sebagai penutup dari esai tersebut, penulis memberikan opininya yang didukung dengan sebuah fakta umum bahwa sebenarnya meski terbentuknya tol tersebut, Jakar...

Tiada Ojek di Paris - Mobil : Sebuah Mitos

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 38 : MOBIL : SEBUAH MITOS - Mobil, untuk seterusnya, akan terbebani makna konotatif SYDNEY.S   Menurut analisa saya, esai yang kali ini lebih panjang daripada esai-esai sebelumnya. Selain itu, saya kira esai yang kali ini juga mirip dengan beberapa esai karya Seno sebelumnya yang berjudul “Kartu Nama” dan “Kado Perkawinan”. Seperti kedua esai tersebut, penulis berhasil menjabarkan dan menjelaskan kepada seluruh pembacanya makna asli dari mobil di Indonesia. Sebagai orang Indonesia yang juga tinggal di kota, saya setuju dengan pendapat sang penulis mengenai arti atau nilai mobil menurut orang-orang Indonesia ini. Akan tetapi, esai ini juga akan menarik untuk dibaca orang-orang yang belum akrab dengan makna mobil di Indonesia yang sesungguhnya. Penulis menyertakan contoh cerita yang mendukung pernyataannya dan menurut saya, contoh tersebut mengajak para pembacanya untuk berpikir secara logis dan mengerti pandangan sang penulis. Sekali lagi, saya sang...

Tiada Ojek di Paris - Taman

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 37 : TAMAN - Taman dengan kolam dan air mancur di Jakarta sangat berguna bagi anak-anak singkong SYDNEY.S   Di esai yang kali ini, penulis membawakan tema “Taman”, dimana menurutku sangat menarik karena arti, nilai, dan kegunaan taman di Indonesia ini unik dan berbeda dari negara lainnya. Penulis berhasil menjabarkan apa pun yang perlu diketahui para pembacanya mengenai taman di Indonesia. Sebagai orang Indonesia, saya mengerti betul bagaimana keadaan dan kegunaan taman di Indonesia hingga saya menyetujui sepenuhnya apa yang dikatakan sang penulis. Saya mengerti bahwa yang dituliskan di esai ini merupakan realita dan fakta yang tidak perlu diragukan lagi. Saya menyukai bagaimana sang penulis mampu untuk mendeskripsikan keadaan Indonesia dan kebiasaan orang-orangnya secara kreatif yaitu melalui tema “Taman”. Menurut saya, ia sangat kreatif untuk memilih topik pembicaraan “Taman”, untuk menggambarkan perbedaan Indonesia dengan negara lainnya. Akan ...

Tiada Ojek di Paris - Atas Nama Infotainment ?

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 36 : ATAS NAMA INFOTAINMENT? - Meskipun kepada public figure, kita tak berhak membongkar privacy-nya SYDNEY.S   Pada esai kali ini, penulis menyampaikan pikiran dan prihatinnya terhadap permasalahan yang mengganggunya yaitu pembongkaran privasi. Menurutku, konten di esai ini memfokuskan para pembacanya terhadap moralitas. Saya setuju dengan sang penulis bahwa pembongkaran privasi ini sangatlah umum, apalagi di kota-kota urban yang melahirkan banyak orang-orang terkenal. Saya juga sangat setuju bahwa permasalahan ini seharusnya di prihatinkan. Sebagai bukti, telah ada banyak insiden dimana para selebritas yang terkenal jatuh dalam depresi dan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri hanya karena mereka benci dengan hidupnya yang tidak memiliki privasi tersebut. Ketika beberapa privasi mereka terbongkar ke publik, banyak dari mereka juga jatuh dalam depresi karena perkataan orang-orang yang sangat buruk dan kasar tentangnnya. Saya menghargai baga...

Tiada Ojek di Paris - Jakarta Kosong

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 35 : JAKARTA KOSONG - Orang manakah Homo Jakartensis ? SYDNEY.S   Topik pembicaraan di esai yang ke-35 ini menurutku merupakan gabungan dari dua esai sebelumnya yang berjudul “Teater Absurd Permudikan” dan “Dari Jakarta”. Sang penulis menjelaskan sedikit mengenai situasi yang selalu terjadi pada saat permudikan dan ia juga menambahkan pembicaraan mengenai asal-asal orang Jakarta. Di esai kali ini, penulis ingin menyampaikan mengenai identitas Jakarta yang dianggapnya kosong. Ia menggunakan beberapa teori untuk membuat para pembacanya mengerti cara berpikirnya. Menurutku, kata-kata yang digunakan dan teori yang dijelaskan sang penulis ini agak sulit untuk dipahami. Akan tetapi, teori tersebutlah yang akan membuat para pembacanya menyetujui pernyataan sang penulis. Teori yang dituliskan itu menjadi alat pendukung argumen di esai ini. 

Tiada Ojek di Paris - Listrik Mati

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 34 : LISTRIK MATI  - Bagaimana kalau selamanya ? SYDNEY.S   Di esai yang berjudul “Listrik Mati” ini, penulis merangkai karyanya dengan menggunakan kata-kata yang indah ataupun cantik. Selain itu, topik pembahasan di esai ini menurutku sangat menarik dan berkaitan dengan global isu yang darurat pada jaman sekarang, yaitu sumber daya yang terbatas. Di karya Seno yang kali ini, penulis mengajak seluruh pembacanya untuk memikirkan bagaimana kehidupan tanpa listrik. Ketika membaca, saya juga ikut berimajinasi bagaimanakah kehidupan para orang-orang akan berubah tanpa adanya listrik. Saya menyimpulkan bahwa sangat tidak mungkin bagi manusia untuk hidup tanpa listrik setelah sekian lama orang-orang terikat padanya dan menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Akan sangat sulit bagi kita semua untuk beradaptasi dengan kehidupan tersebut. Juga dengan perkembangan jaman sekarang yang sangat menjunjung tinggi penggunaan teknologi, kita semua mengeta...

Tiada Ojek di Paris - Zebra Cross

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 33 : ZEBRA CROSS - Jika jalanan menunjukkan bangsa, apa yang mau dikatakan tentang Jakarta ? SYDNEY.S   Di esai kali ini, penulis menggunakan bahasa non-formal dan kata-kata yang kita gunakan sehari-hari, hingga esai ini mudah untuk dimengerti. Selain itu, penulis juga menyampaikan esai ini secara komunikatif yang menurutku meningkatkan minat para pembacanya. Sepanjang buku ini, saya pribadi mengira esai berjudul “Zebra Cross” ini adalah favoritku, karena apa yang disampaikan penulis ini sangat berkaitan dengan judul bukunya. Seperti judul dari buku ini yaitu “Tiada Ojek di Paris”, saya mengira bahwa penulis ingin benar-benar menunjukan keunikan dan ciri khas Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lainnya.  Akan tetapi, tidak semua esai di buku ini membicarakan megenai perbedaan-perbedaan signifikan tersebut. Di esai kali ini, saya menyetujui sepenuhnya dan bersependapat dengan sang penulis bedasarkan pengalaman saya sendiri. Apa yang dit...

Tiada Ojek di Paris - Sarapan Berita

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 32 : SARAPAN BERITA - Benarkah berita pagi lebih penting dari hidup kita? SYDNEY.S   Esai kali ini menegaskan ulang mengenai apa yang harusnya kita utamakan di kehidupan kita. Sama dengan kedua esai sebelumnya yang berjudul “Mahaselingan” dan “Paranoia”, penulis ingin menyardarkan para pembacanya bahwa di kehidupan orang urban, sering kali mereka meletakan perkerjaan, pengetahuan, waktu, dll, sebagai hal terpenting di hidupnya. Banyak sekali yang melupakan dan tidak menyadari hal-hal kecil yang sangat penting di kehidupan ini. Penulis sekali lagi menegaskan bahwa karena kita hanya memiliki kesempatan untuk hidup sekali, seharusnya kita menikmati hidup kita dan mewarnai hari-hari kita dengan kesenangan. Esai ini juga membuatku berpikir apakah selama ini saya telah mementingkan hal-hal yang tidak seharusnya penting di kehidupan ini? Atau apakah saya telah fokus dengan hal yang benar selama ini? Saya sangat menyukai gaya berkomunikasi sang penulis m...

Tiada Ojek di Paris - Paranoia

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 31 : PARANOIA - Di Jakarta, pagi hari adalah awal ketakutan bersama SYDNEY.S   Bab kali ini menjelaskan perasaan takut yang ada di diri setiap penduduk urban pada umumnya, yaitu rasa takut terlambat. Sebagai murid SMA yang tidak hidup di Jakarta pun, saya setuju dengan pernyataan yang dituliskan sang penulis, bahwa setiap pagi rasa takut terlambat tersebut akan muncul. Di esai kali ini, mungkin penulis menuangkan isi hati dan pikirannya dengan kata-kata yang menyinggung dan terus terang. Akan tetapi di akhir esai ini, penulis juga menunjukan sikap kepedulian dan dukungannya kepada setiap pembaca buku tersebut. Esai ini akan menyadarkan para pembacanya mengenai hal terpenting di kehidupan kita yang tentunya bukan perkerjaan. Esai kali ini cukup terkait dengan esai sebelumnya yang berjudul “Mahaselingan” karena menurut saya, pesan yang ingin ia sampaikan sama. Penulis ingin para pembacanya sadar bahwa perkerjaan dan segala kesibukan yang kita milik...

Tiada Ojek di Paris - Mahaselingan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 30 : MAHASELINGAN - Ketika selingan telah menjadi rutin SYDNEY.S   Di bab ini, sang penulis mengajak para pembacanya untuk berpikir. Ia menanyakan pendapat para pembaca opininya mengenai rutininitas Homo Jakartensis. Penulis menjelaskan bagaimana menurutnya rutinitas orang Jakarta ini tidak pernah berubah meski sebenarnya, kita dapat melakukan banyak hal baru untuk mewarnai hari-hari kita. Untuk menanggapi pertanyaan penulis, saya kira kehidupan di kota itu terkadang memang kasihan. Dengan orang-orangnya yang mayoritas ambisius berkerja, sibuk dengan rutinitasnya, dan mengoyoh untuk memenuhi tujuan tak terbatas, terkadang kehidupan di kota itu sangat membosankan. Para Homo Jakartensis ini memiliki tendensi untuk hanya fokus terhadap suatu hal dan melupakan hal terpenting di kehidupan ini. Berkerja itu memang penting, akan tetapi berkerja terlalu keras itu tidak baik dan dapat mengancam kesehatan mental juga. Maka karena itu, saya setuju dengan pe...

Tiada Ojek di Paris - Masikah Jakarta Berarti Kemenangan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 29 : MASIHKAH JAKARTA BERARTI KEMENANGAN - Sebuah kota dibangun oleh makna, adalah makna yang membuat suatu tempat mempunyai nama SYDNEY.S   Pada bab kali ini, sang penulis ingin menyampaikan bahwa dibalik semua nama, pasti ada sebuah makna yang akhirnya membentuk nama tersebut. Melalui esai ini, penulis menjelaskan makna dibalik Jakarta yang ia tanyakan di akhir esai “Apakah Jakarta masih pantas bermakna kemenangan, atau sekedar bau tinja?” Sebagai orang Indonesia, saya tidak pernah benar-benar memikirkan makna dibalik nama Jakarta ataupun batavia, tetapi sang penulis membuktikan kemampuan berpikir kritisnya di esai ini. Konsep pengertian yang ingin disampaikan oleh penulis ini agak sulit untuk ditafsirkan bagi para pembaca. Akan tetapi, dengan keterampilan menjelaskan dan menulis yang dimiliki Seno, sebagai pembaca saya menikmati membaca esai tersebut. 

Tiada Ojek di Paris - Dari Jakarta

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 28 : DARI JAKARTA - Menjadi orang Jakarta itu banyak konsekuensinya  SYDNEY.S   Bab kali ini memiliki topik pembicaraan yang dalam. Penulis menjelaskan bagaimana kenyataan menjadi orang-orang Jakarta. Adanya banyak orang yang ingin bersekolah atau tinggal di kota Jakarta karena banyaknya rumor berkelilingan mengenai seberapa indahnya kehidupan di Jakarta. Akan tetapi disini, penulis ingin menegaskan bahwa menjadi penduduk ibukota tidak seindah cerita-cerita yang ada. Dunia ini seakan-akan selalu menghakimi orang karena latar belakangnya, sejarahnya, dan lain-lain, bukan karena siapa mereka sebenarnya. Itu menjadi sebuah konsekuensi penduduk Jakarta. Esai kali ini bagus untuk dibaca para orang-orang yang memimpikan kehidupan di Jakarta. Mereka harus mengetahui dulu suka duka dari kehidupan di ibukota. Dengan membaca esai ini, saya merasa bahwa di tengah kesibukan kota Jakarta ada seseorang yang selalu mengamati seluruh detail yang terjadi, ya...

Tiada Ojek di Paris - Penyanyi Dangdut di Tepi Jalan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 27 : penyanyi dangdut di tepi jalan - Kesenian yang tidak peduli kepada penderitaan adalah dekaden  SYDNEY.S   Di esai kali ini, penulis mengungkapkan pikiran dan opininya mengenai kesenian yang ia temui di tepi jalan. Dengan membaca seluruh esai ini, saya dapat merasakan sebuah emosi kekecewaaan dan ketidakadilan yang dituangkan oleh sang penulis di hasil karyanya. Dengan esai yang pendek dan simpel ini, penulis berhasil menyampaikan pesannya yang menurutku harus didengar oleh seluruh masyarakyat Indonesia. Tidak semua akan bersependapat dengan sang penulis mengenai kesenian di jalanan itu, tetapi saya setuju dengannya. Terkadang ada banyak talenta yang ada di pelosok-pelosok kota, akan tetapi mereka hanya diabaikan. Esai ini juga mengungkapkan sekilas bagaimana rasanya hidup di daerah perkotaan, bagaimana sifat-sifat penduduknya, dan bagaimana kesibukan telah merampas kehidupan rakyatnya. Saya menyukai bagaimana penulis sangat peduli terhada...

Tiada Ojek di Paris - Bukan Cengkareng / Tetap Cengkareng

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 26 : BUKAN CENGKARENG / TETAP CENGKARENG - Ruang dan konstruksi sosialnya SYDNEY.S Menurut saya melalui teks ini, penulis ingin mengungkapkan sebuah fakta dimana terdapat kelas atau tingkatan diantara rakyat Indonesia ini. Tidak melupakan bahwa kelas tersebut juga membedakan para rakyat Indonesia secara signifikan. Perbedaan tersebut juga didefinisikan secara aneh di Indonesia ini, bisa melalui pembelian tiket pesawat. Selain itu, saya merasa bahwa penulis ingin menyampaikan bahwa karena adanya perkembangan jaman, banyak perubahan yang terjadi hingga membuat Indonesia sekarang mulai dikunjungi oleh banyak orang dari luar negri. Terkadang Indonesia ini yang telah menjadi rumah untuk kita semua selama bertahun-tahun, dapat terasa asing bagi kita karena adanya orang-orang asing. Mungkin tidak semua orang dapat menyimpulkan hal yang sama dari teks ini, karena pesannya tidak dijelaskan secara terus terang dan dapat bersifat subyektif.  Tetapi secara k...

Tiada Ojek di Paris - Kuburan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 25 : KUBURAN - Bagaimana kuburan terkubur zaman SYDNEY.S   Di bab kali ini, penulis lagi-lagi menonjolkan kemampuannya dalam berpikir kritis. Penulis menjelaskan bagiamana sebuah kuburan itu pada akhirnya akan menjadi jalanan umum dipenuhi dengan bangunan-bangunan dan transportasi. Menurut saya, kuburan adalah suatu hal yang jarang melintas di pikiran kita. Saya sedikit kaget ketika membaca esai ini, karena penulis juga memiliki pikiran mengenai kuburan yang jarang atau tidak pernah saya pikirkan. Meskipun pembahasan mengenai kuburan ini tampaknya diluar topik, ada sebuah inti menarik yang berkaitan dengan perkembangan jaman. Selain itu, penulis juga menggunakan bahsa yang komunikatif hingga esai ini enak untuk dibaca. Esai ini juga seakan-akan membuka pikiranku terhadap perkembangan jaman ini, bagaimana dunia ini berubah dari waktu ke waktu, dan perubahan signifikan yang telah terjadi di dunia ini. 

Tiada Ojek di Paris - Mode Kelihatan Pusarnya

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 24 : MODE KELIHATAN PUSARNYA - Sekitar lingkar pinggang telanjang SYDNEY.S   Topik pembahasan di bab kali ini menurutku sungguh menarik. Bab kali ini berbicara mengenai sebuah  fashion trend   dari Barat yang telah terjun di Indonesia, terutama Jakarta. Saya sangat menyetujui pernyataan yang dituliskan oleh sang penulis, yaitu mengenai motif-motif dalam penggunaan busana yang terinspirasi dari fashion trend tersebut. Memang benar karena adanya globalisasi dan perkembangan dunia yang pesat, budaya Indonesia mengenai pemakaian busana pun telah tercemar dengan budaya asing, dan hal tersebut tidak dapat dicegah. Hingga sekarang, pemakain busana terkadang menjadi isu atau permasalahan di Indonesia. Penulis juga menyangkutkan sebuah isu yang selalu muncul di kalangan remaja, yaitu bagaimana mereka selalu menncoba untuk menyesuaikan dirinya dengan trend mendunia agar dianggap tinggi atau diterima di sebuah lingkungan. Selain itu, kesalahpahama...

Tiada Ojek di Paris - Seruling Bambu di Ruang Jakarta

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 23 : SERULING BAMBU DI RUANG JAKARTA - Degradasi kemanusiaan SYDNEY.S   Di bab kali ini, penulis berusaha untuk menyebarkan pikirannya secara publik. Menurut saya, tidak semua orang dapat setuju dengan apa yang dituliskan sang penulis karena karya tersebut lahir dari cerita dan pengalamannya secara pribadi hingga bersifat subyektif. Tetapi, saya menyetujui pernyataan sang penulis, saya memiliki pendapat dan pikiran yang sama terhadap degradasi kemanusiaan ini. Penulis juga mengekspos apa yang benar-benar terjadi di Indonesia, bagaimanakah tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia ini cukup tinggi hingga melahirkan pengamen-pengamen yang sungguh kreatif. Saya meghargai juga bagaimana penulis ini dapat menunjukan sifat respeknya terhadap orang-orang tersebut di penulisannya. Esai ini juga sangat terstruktur dari pembukaan, isi, hingga kesimpulannya hingga pembaca tidak bingung untuk mendapatkan inti dari karya tersebut. 

Tiada Ojek di Paris - Daya Sang Manula

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 22 : DAYA SANG MANULA - 2050 : ketika yang tua memenuhi dunia SYDNEY.S   Esai berjudul “Daya Sang Manula” ini berbicara mengenai pensiun. Menurut saya, teks tersebut cenderung ke arah memberikan informasi secara global, tidak hanya fokus dengan apa yang ada di Indonesia. Teks teresbut juga bersifat edukatif daripada menghibur. Sang penulis menyertakan beberapa contoh dari tokoh-tokoh terkenal yang mendunia untuk mendukung argumen dan pernyataanya. Penulis juga menggunakan beberapa data-data dunia yang menunjukan bahwa ia melakukan beberapa penelitian sebelum menuliskan esai ini. Esai ini menurutku juga membuat para pembaca membuka pikirannya terhadap usia produktif dan usia pensiun. Satu hal yang saya juga menyukai dari esai ini adalah bagaiamana melalui hasil karyanya, penulis berhasil untuk seakan-akan memberi dukungan pada kita semua untuk tidak berhenti berkarya. Saya dapat mengatakan bahwa sang penulis sangat pandai untuk menyusun gagasannya...

Tiada Ojek di Paris - Uang Dengar

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 21 : UANG DENGAR - Tentang makna suatu kata sebagai produksi sosial SYDNEY.S   Di esai kali ini, penulis berbicara mengenai Uang Dengar, yaitu suatu hal yang saya tidak pernah dengar sebelumnya. Akan tetapi, penulis sekali lagi berhasil mengenalkanku terhadap kata tersebut dan menyampaikan makna penting dari esainya melalui sebuah ilustrasi untuk menjelaskan inti dari pesannya. Sebagai orang Indonesia yang lumayan akrab dengan perilaku orang-orang sekitar, saya sangat menyetujui dengan pernyataan sang penulis. Penulis membicarakan mengenai kemiskinan di Indonesia dan sifat-sifat rakyat miskin tersebut. Besarnya kesenjangan sosial dan distribusi pendapatan yang tidak seimbang di Indonesia ini memang adalah masalah besar yang belum dapat dihindari. Tingkat kemiskinan di Indonesia ini cukup tinggi dan pemerintah belum dapat memberantasnya, hingga banyak orang-orang akhirnya bersifat buruk seperti yang dijelaskan di esai karya Seno ini. Dari hasil pe...

Tiada Ojek di Paris - Jakarta Tanpa Indonesia

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 20 : JAKARTA TANPA INDONESIA - Jika daerah tak sudi mendanai Jakarta, bisakah gaya hidup dipertahankan ? SYDNEY.S   Menurut opini saya, bab kali ini memiliki pesan yang baik dan dapat menyadarkan para pembacanya terhadap sebuah fakta yang tidak seharusnya diabaikan oleh rakyat Indonesia, terutama penduduk Jakarta. Bab kali ini mengingatkanku mengenai kesatuan Indonesia. Dibicarakan bagaimana ibu kota Indonesia, yaitu Jakarta yang tampaknya sangat berkembang, faktanya Jakarta tidak mungkin dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari kota lainnya di Indonesia. Saya sangat menyutujui dengan apa yang dikatakan sang penulis di esai ini, bahwa segala kemajuan dan perkembangan kota Jakarta ini terjadi karena bantuan dari kota-kota kecil Indonesia yang mungkin tidak terlalu diperhatikan oleh para penduduk Jakarta maupun pemerintah. Saya sangat menyukai bagaimana sang penulis menunjukan kepeduliannya terhadap Indonesia ini. Melalui esai ini, sang penuli...

Tiada Ojek di Paris - Bukan Tontonan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 19 : BUKAN-TONTONAN - Etika di pinggir jalanan Jakarta SYDNEY.S   Pada bab kali ini, sang penulis mengajak para pembaca untuk berpikir mengenai hal sederhana yang kebanyakan dari kita mungkin tidak menyadari. Penulis berhasil membuat para pembacanya untuk merefleksikan dan menanyakan pada dirinya, apakah kita sebenarnya mengetahui etika? Apakah rutinitas yang kita lakukan biasanya benar? Apakah hal yang selama ini kita anggap benar ternyata salah? Saya sangat menyukai bagaimana sang penulis dapat selalu berpikir kritis mengenai hal sekecil apapun. Selain itu, saya juga sangat menyetujui dengan apa yang dikatakan sang penulis di bab ini. Sering kali insiden seperti itu terjadi, dan realita kejadian di deskripsikan secara detail tanpa memanipulasi fakta apapun. Tidak hanya penulis dapat mendeskripsikan insidennya secara tepat, tetapi penulis juga dapat menyelam ke dalam pikiran, perasaan, dan perlakuan para masyarakat Jakarta. Hasil tulisan Seno ini ...

Tiada Ojek di Paris - The Motorcycle People

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 18 : THE MOTORCYCLE PEOPLE - Pertarungan ideologi juga berlangsung di jalan raya SYDNEY.S   Bab kali ini menceritakan mengenai sebuah keunikan yang hanya terjadi di Indonesia, terutama di kota-kota besarnya. Akan tetapi, hal yang dijelaskan oleh sang penulis mengenai “The Motorcycle People” ini belum tentu sebuah kebanggaan yang ingin ditonjolkan oleh bangsa Indonesia. Adanya banyak peraturan hukum yang telah dibuat untuk mengatasi suatu permasalahan darurat Indonesia dalam penggunaan transportasi. Akan tetapi, saya sendiri sering bingung melihat orang-orang yang melanggar peraturan tersebut. Di Indonesia, kecelakaan sangatlah rawan dan peraturan telah dibuat untuk mencegahnya, tetapi seakan-akan semua orang mengabaikan hal tersebut. Dalam esai ini, penulis menjawab semua kebingunganku dan pertanyaanku mengenai masalah ini. Penulis berhasil menyampaikan pesannya dengan gaya bahasa yang komunikatif. Sekali lagi, pemikiran kritis yang dimiliki sang p...

Tiada Ojek di Paris - Mengenal Orang Jakarta : Mungkinkah?

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 17 : MENGENAL ORANG JAKARTA : MUNGKINKAH? - Mungkinkah mengenal orang-orang yang hanya kita lihat dari balik jendela mobil saja ? SYDNEY.S   Di esai kali ini, penulis memasukan latar belakang hasil karyanya yang menurutku menarik dan menunjukan kejujuran. Ia menjelaskan secara detail apa yang dipikirkannya, perasaannya, hasil bacaannya, maupun pengalaman pribadinya untuk membangun esai ini. Dalam hasil karyanya yang kali ini, ia menggunakan banyak pertanyaan yang tertuju untuk para pembaca, yang seharusnya dijawab oleh para pembaca. Pertanyaan-pertanyaan yang dituliskannya itu dapat menyadarkan para pembaca akan apakah kita sebenarnya mengenal orang-orang di sekitar kita? Saya tentu merasa sebuah kecocokan dengan apa yang dipikiran sang penulis. Sering kali kita berbicara tentang orang lain, sering kali seseorang tersebut telah ada di hidup kita semenjak awal, tetapi kita tidak pernah benar-benar mengenal mereka. Penulis juga seakan-akan mengungkapk...

Tiada Ojek di Paris - Antara New York dan Jakarta

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 16 : ANTARA NEW YORK DAN JAKARTA - Siapa bisa menjamin tidak ada orang berpikir untuk menghancurkan Monas SYDNEY.S   Menurut opini saya, esai berjudul “Antara New York dan Jakarta” ini sangat menarik. Pastinya kita sebagai manusia sering kali merasa iri kepada orang lain, lalu kita memasang image palsu dimana kita meninggikan diri sendiri agar tidak terkalahkan. Penulis seolah-olah menjelaskan mengenai hal tersebut tetapi dalam bentuk antar kota Jakarta dan New York. Penulis juga berharap Jakarta tidak meniru kota-kota lainnya yang selalu memasang citra palsu agar dipandang tinggi orang lain. Menurut saya esai ini memiliki pesan yang sangat baik dan pembahasannya sangat dalam. Kata-kata dan pernyataan yang ia gunakan dapat menyinggung para pembaca untuk merefleksikan dirinya maupun berpikir lebih luas. Topik kali ini juga berkaitan dengan permasalahan global. Di esai ini, penulis memfokuskan kata “sirik”. Jika kita saling iri dengan satu sama lain...

Tiada Ojek di Paris - Premanisme

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 15 : PREMANISME - Ideologi yang bikin empet SYDNEY.S   Dalam esai kali ini, penulis menjelaskan mengenai suatu ideologi yang menurutnya tidak benar. Ia ingin membernarkan suatu pemahaman salah yang dimiliki oleh para pembaca. Ketika mendengar ‘preman jalanan’, saya yakin kita berpikir mengenai orang-orang di jalanan yang merupakan pengangguran, tetapi menarik uang orang-orag secara ilegal. Permasalahan mengenai tingginya pengangguran dan banyaknya preman di Indonesia ini memang benar telah menghambat perkembangan bangsa dan memberikan banyak sekali dampak buruk. Akan tetapi jika isu ini dilihat dalam gambaran yang lebih besar seperti pemikiran penulis, sebenarnya bukan merekalah pelaku utamanya.Para koruptor yang berkerja secara legal lah yang harusnya lebih diperhatikan. Saya sangat menyukai cara berpikir sang penulis dan ia terlihat sangatlah pandai. Selain itu dalam esai ini, penggunaan kata ‘preman’ juga mempresentasikan sebuah ciri Indonesia k...

Tiada Ojek di Paris - Meski Hanya Rp.500,-

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 14 : MESKI HANYA RP.500 - Ekonomi moral di gerbang tol SYDNEY.S   Esai berjudul “Meski Hanya Rp.500,-” karya Seno ini menjelaskan mengenai perasaan kecewa sang penulis terhadap rakyat Indonesia melalui cerita pengalaman pribadinya. Lewat cerita tersebut, ia ingin menyadarkan para pembacanya mengenai buruknya korupsi. Meski korupsi dalam jumlah sekecil apapun, efeknya pun akan besar terhadap negara. Dengan judulnya “Meski Hanya Rp.500,-”, ia juga ingin menyadarkan seluruh rakyat Indonesia bahwa semua hal besar dimulai dengan hal kecil. Bagi beberapa orang Indonesia, Rp.500,- memang jumlah yang kecil, tetapi kita tidak akan pernah mengetahui bagaimana uang tersebut sangat bermakna bagi orang yang membutuhkan. Menurut opini saya, inilah esai favoritku yang telah kubaca dari buku ini. Esai ini dapat membuatku merasakan kekecewaan sang penulis karena saya sendiri sebagai masyarakat Indonesia turut malu ketika mengetahui hal seperti itu terjadi.  ...

Tiada Ojek di Paris - Kopi

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 13 : KOPI - Kopi bukan hanya caffeine, kopi telah menjadi makna SYDNEY.S   Sekali lagi, esai karya Seno ini menggunakan bahasa Indolish (Indonesia dan Inggris)  dan sekali lagi ia membahas mengenai kopi. Meski topiknya mirip dengan esai sebelumnya, bidang pembahasannya cukup berbeda. Dalam esai ini, penulis menggunakan gaya bahasa yang komunikatif hingga membaca terasa menyenangkan. Sebagai konten pembicaraan di esai ini, pingin mengungkapkan makna dan nilai dari kopi menurut opininya. Secara pribadi saya menyetujui apa yang dikatakan oleh sang penulis, bahwa kopi yang dulunya hanya diistimewakan karena rasanya, sekarang seolah-olah terdapat nilai tambahan yang membuat sebuah kopi lebih bermakna. Semua itu tentunya juga terjadi karena adanya efek globalisasi, urbanisasi, dan perkembangan jaman. Dengan cara pemikiran sang penulis yang lalu ia tuangakan menjadi hasil karya tersebut, saya selalu memvisualkan penulis sebagai orang yang unik, m...

Tiada Ojek di Paris - Intelektual Starbucks

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 12 : intelektual starbucks - Starbucks Coffee di kampus perjuangan SYDNEY.S   Pada jaman sekarang, siapa sih yang tidak mengetahui Starbucks? Starbucks sebagai perusahaan kopi terkenal, tersukses, yang telah mendunia ini pastinya dikenal oleh semua rakyat di seluruh pelosok dunia. Hingga pada bab kali ini, penulis menggunakan Starbucks sebagai tema penulisannya, yang menurutku sangatlah cerdas. Dalam esai ini, penulis memberikan sedikit sejarah mengenai Indonesia terutama mengenai perjuangan kampus UI. Ia menjelaskan betapa sulitnya perjuangan kampus tersebut agar berdiri dan dipandang tinggi oleh semua orang seperti sekarang ini. Lalu, penulis mencoba untuk membandingkan perjuangan kampus tersebut dengan perjuangan perusahaaan Starbucks, yang terdengar sangat simpel, gampang, tidak rumit, akan tetapi mampu untuk menghasilnya keberhasilan maupun popularitas yang tidak ada bandignya dengan kampus UI. Dengan itu, saya menganalisa bahwa ada sebuah p...