Tiada Ojek di Paris - Uang Dengar

Tiada Ojek di Paris
BAB 21 : UANG DENGAR - Tentang makna suatu kata sebagai produksi sosial
SYDNEY.S 


Di esai kali ini, penulis berbicara mengenai Uang Dengar, yaitu suatu hal yang saya tidak pernah dengar sebelumnya. Akan tetapi, penulis sekali lagi berhasil mengenalkanku terhadap kata tersebut dan menyampaikan makna penting dari esainya melalui sebuah ilustrasi untuk menjelaskan inti dari pesannya. Sebagai orang Indonesia yang lumayan akrab dengan perilaku orang-orang sekitar, saya sangat menyetujui dengan pernyataan sang penulis. Penulis membicarakan mengenai kemiskinan di Indonesia dan sifat-sifat rakyat miskin tersebut. Besarnya kesenjangan sosial dan distribusi pendapatan yang tidak seimbang di Indonesia ini memang adalah masalah besar yang belum dapat dihindari. Tingkat kemiskinan di Indonesia ini cukup tinggi dan pemerintah belum dapat memberantasnya, hingga banyak orang-orang akhirnya bersifat buruk seperti yang dijelaskan di esai karya Seno ini. Dari hasil penulisan ini, saya merasa bahwa penulis seakan-akan menginginkan Indonesia yang lebih baik. Penulis selalu ingin menyadarkan suatu hal yang jarang muncul pada pikiran para pembaca, tetapi hal tersebut seharusnya merupakan hal yang penting. Penulis juga tampak sangat mengenali sifat-sifat, ritual dan perilaku orang Indonesia di segala kalangan. Esai ini sebenarnya juga menunjukan sisi unik warga negara Indonesia yang tidak dimiliki semua negara lainnya, akan tetapi warga negara Indonesia ini dideskripsikan pada sisi kurangnya. Tetapi menurut saya, itu tidak berarti sang penulis ingin menampilkan suatu hal buruk dari Indonesia, akan tetapi ia ingin para pembaca mengerti realita dan fakta sesungguhnya dari Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Sihir Perempuan - Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari

Sihir Perempuan - Sejak Porselen Berpipi Merah itu Pecah

Sihir Perempuan - Introduksi