Tiada Ojek di Paris - Mahaselingan

Tiada Ojek di Paris
BAB 30 : MAHASELINGAN - Ketika selingan telah menjadi rutin
SYDNEY.S 


Di bab ini, sang penulis mengajak para pembacanya untuk berpikir. Ia menanyakan pendapat para pembaca opininya mengenai rutininitas Homo Jakartensis. Penulis menjelaskan bagaimana menurutnya rutinitas orang Jakarta ini tidak pernah berubah meski sebenarnya, kita dapat melakukan banyak hal baru untuk mewarnai hari-hari kita. Untuk menanggapi pertanyaan penulis, saya kira kehidupan di kota itu terkadang memang kasihan. Dengan orang-orangnya yang mayoritas ambisius berkerja, sibuk dengan rutinitasnya, dan mengoyoh untuk memenuhi tujuan tak terbatas, terkadang kehidupan di kota itu sangat membosankan. Para Homo Jakartensis ini memiliki tendensi untuk hanya fokus terhadap suatu hal dan melupakan hal terpenting di kehidupan ini. Berkerja itu memang penting, akan tetapi berkerja terlalu keras itu tidak baik dan dapat mengancam kesehatan mental juga. Maka karena itu, saya setuju dengan penulis bahwa seharusnya mahaselingan ini tercipta di hari-hari para penduduk kota.

Comments

Popular posts from this blog

Sihir Perempuan - Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari

Sihir Perempuan - Sejak Porselen Berpipi Merah itu Pecah

Sihir Perempuan - Introduksi