Tiada Ojek di Paris - Listrik Mati
Tiada Ojek di Paris
BAB 34 : LISTRIK MATI - Bagaimana kalau selamanya ?
SYDNEY.S
Di esai yang berjudul “Listrik Mati” ini, penulis merangkai karyanya dengan menggunakan kata-kata yang indah ataupun cantik. Selain itu, topik pembahasan di esai ini menurutku sangat menarik dan berkaitan dengan global isu yang darurat pada jaman sekarang, yaitu sumber daya yang terbatas. Di karya Seno yang kali ini, penulis mengajak seluruh pembacanya untuk memikirkan bagaimana kehidupan tanpa listrik. Ketika membaca, saya juga ikut berimajinasi bagaimanakah kehidupan para orang-orang akan berubah tanpa adanya listrik. Saya menyimpulkan bahwa sangat tidak mungkin bagi manusia untuk hidup tanpa listrik setelah sekian lama orang-orang terikat padanya dan menggunakannya untuk kehidupan sehari-hari. Akan sangat sulit bagi kita semua untuk beradaptasi dengan kehidupan tersebut. Juga dengan perkembangan jaman sekarang yang sangat menjunjung tinggi penggunaan teknologi, kita semua mengetahui bahwa segala teknologi membutuhkan listrik sebagai dasarnya. Pesan terpenting yang saya pribadi mendapatkan dari tulisan ini adalah peringatan atas sumber daya di dunia ini yang dapat, akan, dan pasti habis pada nantinya. Saya yakin esai ini membuat para pembacanya dan termasuk saya sendiri untuk mulai berpikir cara membatasi penggunaan obyek-obyek yang dapat berdampak buruk bagi kehidupan nantinya. Maupun penggunaan listrik ataupun plastik yang berlebihan, saya telah membayangkan konsekuensi darinya dan penggunaan berlebihan tersebut harus diberhentikan.
Comments
Post a Comment