Tiada Ojek di Paris - Paranoia

Tiada Ojek di Paris
BAB 31 : PARANOIA - Di Jakarta, pagi hari adalah awal ketakutan bersama
SYDNEY.S 


Bab kali ini menjelaskan perasaan takut yang ada di diri setiap penduduk urban pada umumnya, yaitu rasa takut terlambat. Sebagai murid SMA yang tidak hidup di Jakarta pun, saya setuju dengan pernyataan yang dituliskan sang penulis, bahwa setiap pagi rasa takut terlambat tersebut akan muncul. Di esai kali ini, mungkin penulis menuangkan isi hati dan pikirannya dengan kata-kata yang menyinggung dan terus terang. Akan tetapi di akhir esai ini, penulis juga menunjukan sikap kepedulian dan dukungannya kepada setiap pembaca buku tersebut. Esai ini akan menyadarkan para pembacanya mengenai hal terpenting di kehidupan kita yang tentunya bukan perkerjaan. Esai kali ini cukup terkait dengan esai sebelumnya yang berjudul “Mahaselingan” karena menurut saya, pesan yang ingin ia sampaikan sama. Penulis ingin para pembacanya sadar bahwa perkerjaan dan segala kesibukan yang kita miliki ini bukanlah hal terpenting di dunia. Kita tidak seharusnya terlalu terkait dengannya, dan sering-sering mengambil waktu untuk menikmati hidup ini. Hidup hanya sekali dan tidak seharusnya diisi dengan ketakutan atau hal-hal membosankan. 

Comments

Popular posts from this blog

Sihir Perempuan - Perempuan Buta Tanpa Ibu Jari

Sihir Perempuan - Sejak Porselen Berpipi Merah itu Pecah

Sihir Perempuan - Introduksi