Tiada Ojek di Paris - Jakarta, Rembulan, dan Keterasingan
Tiada Ojek di Paris
BAB 5 : JAKARTA, REMBULAN, DAN KETERASINGAN
SYDNEY.S
Esai di bab kali ini unik dan berbeda dari yang sebelumnya. Penulis memasukan beberapa puisi yang bernuansa sedih, hampa, dan emosional. Puisi yang dipilihnya memiliki arti yang dalam dan merupakan hasil dari isi hati seseorang terhadap kotanya. Menurut opini saya, dalam esai tersebut, penulis ingin menjelaskan bagaimana di kota-kota urban, para masyarakatnya sering kali merasa terasingkan. Tetapi, penulis berhasil berpikir kreatif untuk menyampaikan pesannya, yaitu melalui beberapa puisi indah yang akhirnya ia jabarkan secara detail. Ia menganalisa puisi tersebut, mengungkapkan arti-arti dibalik kata-kata cantik yang digunakan, dan menjelaskan cerita dibalik penulisan puisi tersebut. Membaca puisi itu sendiri membuatku cukup bingung karena penggunaan bahasa yang sulit dan asing. Akan tetapi ketika penulis mulai menjelaskannya, saya lalu mengerti betapa indahnya arti dari puisi tersebut, dan saya juga bisa memahami isi hati orang tersebut. Bab kali ini juga sedikit menjelaskan mengenai perkembangan kota Jakarta yang telah berubah sepenuhnya. Dari esai tersebut, penulis menanam pikiran kepada pembaca bahwa perkembangan jaman atau urbanisasi tidak selalu memberikan efek-efek yang bagus. Terkadang, efek globalisasi juga dapat memberikan dampak buruk.
Comments
Post a Comment