Posts

Showing posts from September, 2019

Tiada Ojek di Paris - Premanisme

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 15 : PREMANISME - Ideologi yang bikin empet SYDNEY.S   Dalam esai kali ini, penulis menjelaskan mengenai suatu ideologi yang menurutnya tidak benar. Ia ingin membernarkan suatu pemahaman salah yang dimiliki oleh para pembaca. Ketika mendengar ‘preman jalanan’, saya yakin kita berpikir mengenai orang-orang di jalanan yang merupakan pengangguran, tetapi menarik uang orang-orag secara ilegal. Permasalahan mengenai tingginya pengangguran dan banyaknya preman di Indonesia ini memang benar telah menghambat perkembangan bangsa dan memberikan banyak sekali dampak buruk. Akan tetapi jika isu ini dilihat dalam gambaran yang lebih besar seperti pemikiran penulis, sebenarnya bukan merekalah pelaku utamanya.Para koruptor yang berkerja secara legal lah yang harusnya lebih diperhatikan. Saya sangat menyukai cara berpikir sang penulis dan ia terlihat sangatlah pandai. Selain itu dalam esai ini, penggunaan kata ‘preman’ juga mempresentasikan sebuah ciri Indonesia k...

Tiada Ojek di Paris - Meski Hanya Rp.500,-

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 14 : MESKI HANYA RP.500 - Ekonomi moral di gerbang tol SYDNEY.S   Esai berjudul “Meski Hanya Rp.500,-” karya Seno ini menjelaskan mengenai perasaan kecewa sang penulis terhadap rakyat Indonesia melalui cerita pengalaman pribadinya. Lewat cerita tersebut, ia ingin menyadarkan para pembacanya mengenai buruknya korupsi. Meski korupsi dalam jumlah sekecil apapun, efeknya pun akan besar terhadap negara. Dengan judulnya “Meski Hanya Rp.500,-”, ia juga ingin menyadarkan seluruh rakyat Indonesia bahwa semua hal besar dimulai dengan hal kecil. Bagi beberapa orang Indonesia, Rp.500,- memang jumlah yang kecil, tetapi kita tidak akan pernah mengetahui bagaimana uang tersebut sangat bermakna bagi orang yang membutuhkan. Menurut opini saya, inilah esai favoritku yang telah kubaca dari buku ini. Esai ini dapat membuatku merasakan kekecewaan sang penulis karena saya sendiri sebagai masyarakat Indonesia turut malu ketika mengetahui hal seperti itu terjadi.  ...

Tiada Ojek di Paris - Kopi

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 13 : KOPI - Kopi bukan hanya caffeine, kopi telah menjadi makna SYDNEY.S   Sekali lagi, esai karya Seno ini menggunakan bahasa Indolish (Indonesia dan Inggris)  dan sekali lagi ia membahas mengenai kopi. Meski topiknya mirip dengan esai sebelumnya, bidang pembahasannya cukup berbeda. Dalam esai ini, penulis menggunakan gaya bahasa yang komunikatif hingga membaca terasa menyenangkan. Sebagai konten pembicaraan di esai ini, pingin mengungkapkan makna dan nilai dari kopi menurut opininya. Secara pribadi saya menyetujui apa yang dikatakan oleh sang penulis, bahwa kopi yang dulunya hanya diistimewakan karena rasanya, sekarang seolah-olah terdapat nilai tambahan yang membuat sebuah kopi lebih bermakna. Semua itu tentunya juga terjadi karena adanya efek globalisasi, urbanisasi, dan perkembangan jaman. Dengan cara pemikiran sang penulis yang lalu ia tuangakan menjadi hasil karya tersebut, saya selalu memvisualkan penulis sebagai orang yang unik, m...

Tiada Ojek di Paris - Intelektual Starbucks

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 12 : intelektual starbucks - Starbucks Coffee di kampus perjuangan SYDNEY.S   Pada jaman sekarang, siapa sih yang tidak mengetahui Starbucks? Starbucks sebagai perusahaan kopi terkenal, tersukses, yang telah mendunia ini pastinya dikenal oleh semua rakyat di seluruh pelosok dunia. Hingga pada bab kali ini, penulis menggunakan Starbucks sebagai tema penulisannya, yang menurutku sangatlah cerdas. Dalam esai ini, penulis memberikan sedikit sejarah mengenai Indonesia terutama mengenai perjuangan kampus UI. Ia menjelaskan betapa sulitnya perjuangan kampus tersebut agar berdiri dan dipandang tinggi oleh semua orang seperti sekarang ini. Lalu, penulis mencoba untuk membandingkan perjuangan kampus tersebut dengan perjuangan perusahaaan Starbucks, yang terdengar sangat simpel, gampang, tidak rumit, akan tetapi mampu untuk menghasilnya keberhasilan maupun popularitas yang tidak ada bandignya dengan kampus UI. Dengan itu, saya menganalisa bahwa ada sebuah p...

Tiada Ojek di Paris - Gresik United, Real Mataram, Tangerang Wolves

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 11 : GRESIK UNITED, REAL MATARAM, TANGERANG WOLVES - Praksis dari teori bunglon SYDNEY.S   Di dalam teks ini, penulis menggunakan bahasa Indolish ( Indonesia English) dimana ada penggunaan kata- kata bahasa Inggris di dalam teksnya seperti image dan glamour . Penulis disini juga menggunakan beberapa bahasa yang jarang digunakan sehari-hari atau menggunakan istilah-istilah seperti ‘mimikri’ dan ‘metonimi’ yang cukup sulit untuk dipahami.Menurut saya, esai ini juga cocok untuk dibaca oleh orang-orang yang gemar, mengerti, maupun mengenal perkembangan sepak bola Indonesia dari dahulu hingga sekarang karena kontennya meliputi hal tersebut. Saya seseorang yang tidak menggemari permainan sepak bola, bahkan tidak mengetahui detail permainannya, hingga bab kali ini kurang menarik bagiku. Akan tetapi, saya menemukan inti yang sangat menarik dari esai tersebut. Di esai ini, penulis menjelaskan mengenai pemilihan nama klub- klub sepak bola dalam negri sepe...

Tiada Ojek di Paris - Kado Perkawinan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 10 : KADO PERKAWINAN - Tentang udang dibalik “restu” SYDNEY.S   Pada esai kali ini, penulis berhasil untuk mengungkapkan kebenaran yang diketahui oleh hati seluruh rakyat Indonesia, tetapi tidak pernah dikonfrontasi atau dibicarakan, mungkin karena hal tersebut adalah kebenaran yang sebenarnya mengecewakan. Penulis menjelaskan bagaimana orang-orang memberi kado bukan untuk memberi dukungan kepada orang lain, melainkan mereka memiliki maksut tersendiri yaitu mengharapkan timbal balik. Saya sangat setuju dengan apa yang dikatan sang penulis dan tanpa pengakuan, saya yakin banyak orang juga menyetujuinya, bahkan sering melakukannya. Dengan membaca esai ini, saya dapat berkata bahwa penulis sangat berani untuk mengungkapkan kebenaran buruk ini, karena sebenarnya esai tersebut telah menyinggung seluruh pembacanya meski dilakukan dengan halus. Setelah membaca beberapa esai karyanya, saya dapat melihat bahwa sang penulis adalah orang yang sangat peka te...

Tiada Ojek di Paris - Terbang

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 9 : TERBANG - Revolusi harga tiket pesawat telah mengubah konotasi terbang SYDNEY.S   Esai karya Seno yang kali ini berbicara mengenai revolusi penerbangan pesawat di Indonesia. Seperti di esai-esai sebelumnya, penulis berhasil untuk menunjukan kemampuan  berpikir kritisnya dan menggunakan hal simpel untuk tema karyanya. Pada esai kali ini, penulis membuat para pembaca untuk balik ke masa lalu. Ia menjelaskan bagaimana pada jaman dahulu, penggunaan pesawat terlihat begitu mewah dan hanya digunakan oleh orang-orang berkelas. Akan tetapi sekarang karena adanya urbanisasi, penduduk yang bertambah, dan globalisasi,  pahaman mengenai penerbangan pesawat telah berubah total. Banyak dari kita mungkin tidak menyadari perubahan tersebut karena menggunakan pesawat dianggap hal yang normal dalam kehidupan kita sehari-hari. Tetapi esai ini mampu mengingatkan mengenai bagaimana negara Indonesia ini telah berkembang dan berubah sepanjang waktu, mengg...

Tiada Ojek di Paris - Teater Absurd Permudikan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 8 : TEATER ABSURD PERMUDIKAN - Kampung dalam diri Jakarta SYDNEY.S   Esai berjudul ‘Teater Absurd Permudikan’ ini tentunya terdengar sangat menarik dan kontennya pun sangat menghibur. Di esai kali ini, penulis memilih untuk menjelaskan mengenai suatu keunikan di Indonesia yaitu permudikan. Sebagai warga Indonesia, sebagian besar dari kita pastinya mengerti apa itu permudikan dan apa yang terjadi pada waktu itu. Permudikan terjadi setiap tahunnya pada waktu liburan, dimana semua orang akan kembali ke kampungnya masing-masing. Disini, penulis memfokuskan peristiwa permudikan yang terjadi di Jakarta, dan membuat sebuah pernyataan yang sangat menarik. Dituliskan di esai tersebut, “ Homo Jakartensis, manusia metropolis yang menjadikan kampung sebagai bagian dirinya, sehingga rela menderita dalam perlombaan absurd sepanjang Pulau Jawa, tak lebih dan tak kurang karena cinta.” Jakarta sebagai kota urban dan ibukota Indonesia pastinya memiliki penduduk dan ...

Tiada Ojek di Paris - Keberdayaan Gosip

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 7 : KEBERDAYAAN GOSIP SYDNEY.S   Esai ke-7 dari buku ‘Tiada Ojek di Paris’ ini menurutku layak untuk dibaca semua orang, terutama para remaja. Pesan yang disampaikan oleh penulis jugalah penting dan harus diterapkan dalam kehidupan semua orang.. Dari tulisan tersebut, sang penulis ingin mengubah prespektif dan pengertian orang-orang yang salah mengenai gosip. Gosip atau rumor bisa dibilang hal yang dilakukan oleh semua orang setiap harinya. Akan tetapi, hal tersebut bisa menjadi sumber dari segala permasalahan, dari kerecohan kecil antar teman, maupun isu yang mendunia. Seperti yang dikatakan oleh penulis, gosip sering kali dipandang sebagai perlakuan buruk. Namun, penulis juga mencoba untuk menjelaskan keberdayaan dan pentingnya gosip itu. Penulis menggunakan beberapa penjelasan detail, contoh-contoh, dan opini orang lain untuk mendukung argumennya. Menurutku, beberapa contoh yang ia tuliskan untuk meyakinkan kita, cukup susah dipahami. Tetapi sec...

Tiada Ojek di Paris - Bajing Melintas di Kabel Listrik

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 6 : BAJING MELINTAS DI KABEL LISTRIK SYDNEY.S   Dalam esai berjudul ‘Bajing Melintas di Kabel Listrik’ ini, penulis berusaha untuk mengungkapkan beberapa dampak negatif dari urbanisasi yang merupakan salah satu permasalahan global darurat. Penulis ingin menyampaikan bahwa karena adanya urbanisasi, populasi terus-menerus meningkat hingga banyak wilayah hijau di Indonesia yang merupakan rumah bagi banyak organisme, harus dimusnahkan karena kepentingan manusia-manusia egois. Selain itu, banyaknya migran yang datang dari luar, juga membuat budaya di Indonesia ini tercemar. Menurut saya, penulis menyampaikan pesan tersebut dengan cara yang kreatif. Kebanyakan dari kita ketika membaca sebuah teks yang bersifat edukatif dan mendidik, kita mengira teks tersebut sangat membosankan. Sebagian besar remaja pastinya lebih gemar membaca buku-buku novel ternama yang beraliran fantasi, horor, dan banyak lagi. Akan tetapi, di esai kali ini penulis berhasil menyam...

Tiada Ojek di Paris - Jakarta, Rembulan, dan Keterasingan

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 5 : JAKARTA, REMBULAN, DAN KETERASINGAN  SYDNEY.S    Esai di bab kali ini unik dan berbeda dari yang sebelumnya. Penulis memasukan beberapa puisi yang bernuansa sedih, hampa, dan emosional. Puisi yang dipilihnya memiliki arti yang dalam dan merupakan hasil dari isi hati seseorang terhadap kotanya. Menurut opini saya, dalam esai tersebut, penulis ingin menjelaskan bagaimana di kota-kota urban, para masyarakatnya sering kali merasa terasingkan. Tetapi, penulis berhasil berpikir kreatif untuk menyampaikan pesannya, yaitu melalui beberapa puisi indah yang akhirnya ia jabarkan secara detail. Ia menganalisa puisi tersebut, mengungkapkan arti-arti dibalik kata-kata cantik yang digunakan, dan menjelaskan cerita dibalik penulisan puisi tersebut. Membaca puisi itu sendiri membuatku cukup bingung karena penggunaan bahasa yang sulit dan asing. Akan tetapi ketika penulis mulai menjelaskannya, saya lalu mengerti betapa indahnya arti dari puisi terseb...

Tiada Ojek di Paris - Dasi Vs. Sandal Jepit

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 4 : DASI VS. SANDAL JEPIT - Bagaimana politik identitas bekerja ? SYDNEY.S   Judul dari bab ini sangat menarik dan jujur saja membuatku penasaran untuk membaca. Ketika membaca judulnya, pertanyaan yang muncul di pikiranku adalah ‘apakah bab ini akan menjelaskan perbedaan kehidupan urban dan pedesaan melalui penggunaan kostum?’,‘apakah judul tersebut dibuat karena di wilayah berkembang, akan ditemukan lebih banyak orang-orang menggunakan dasi lantaran identitas berkerjanya?’ Akan tetapi, setelah membaca sedikit, bab ini berbeda dari bab-bab lainnya. Judulnya tidak menyimpulkan isi ataupun pesan dari esai tersebut. Esai kali ini membicarakan mengenai nilai dan esensial dalam kebudayaan. Topik yang dibicarakan ini cukup berat dan sangat terlihat kemampuan berpikir kritis sang penulis melalui hasil karya tersebut. Penulis juga menggunakan kosa kata yang susah dimengerti ataupun tidak biasa. Tetapi walaupun topik pembicaraannya sulit, penulis berhasil...

Tiada Ojek di Paris - Kartu Nama

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 3 : KARTU NAMA- Punya kartu nama ? SYDNEY.S   Esai kali ini berbicara mengenai apa itu kartu nama, dan nilai dari kartu nama bagi kehidupan urban. Kartu nama adalah hal yang sangat biasa, kecil, dan tidak banyak diperhatikan ataupun dibicarakan. Tidak semua wilayah di dunia ini pun mengenal kartu nama. Tetapi sang penulis berhasil untuk mengambil sebuah obyek yang simpel itu, dan membuat hasil karya yang sangat menarik mengenainya. Menurut saya, sang penulis berhasil menghiburku dengan gaya bahasanya dan cara penyampaiannya yang sangat berterus-terang atau apa adanya. Penulis membuka realita kehidupan di kota urban yang sering kali disembunyikan atau tidak nampak. Dalam esai ini, juga terdapat unsur humor seperti di gambar yang menunjukan kartu nama Suka Hardjana, hingga membuat hasil karya semakin memikat hati. Penjelasan di esai ini sangat menunjukan ciri khas kehidupan urban yang unik dan tidak dimiliki oleh wilayah pedesaan. Hanya dengan menj...

Tiada Ojek di Paris - Manusia Jakarta, Manusia Mobil

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 2 : MANUSIA JAKARTA, MANUSIA MOBIL- Mobil adalah Dunia Ketiga setelah rumah sebagai Dunia Pertama, dan tempat kerja sebagai Dunia Kedua SYDNEY.S   Menurut saya, esai kali ini lebih seperti menceritakan opini dan pengalaman sang penulis yang berdasarkan fakta. Bacaan di bab 2 ini mendeskripsikan bagaimana orang-orang Jakarta menjadikan mobil sebagai dunia ketiganya karena kemacetan yang tak terkendali. Karena saya pernah berada di tengah kemacetan Jakarta dan sering mengalami situasi seperti itu, membaca esai tersebut cukup menghibur karena saya dapat memahami perasaan  sang pembaca. Esai ini juga sangat menarik jika dibaca oleh orang-orang yang tidak pernah mengalami, maupun mengetahui sedikit pun tentang keadaan di kota-kota seperti Jakarta. Hal tersebut akan menanamkan pengetahuan baru di kehidupan para pembaca, maupun mengubah pandangan pembaca terhadap dunia. Mereka dapat belajar bahwa apa yang menurutnya biasa di kota kecilnya, ternyata...

Tiada Ojek di Paris - Tiga Kota Kotemporer

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 1 : TIGA KOTA KOTEMPORER- Termasuk yang manakah Jakarta ? SYDNEY.S Dengan membaca bab yang pertama ini, saya dapat melihat bagaimana sang penulis menyampaikan obrolan urban tersebut, melalui esai yang menyerupai artikel. Menurut saya, judulnya cukup menarik. Dengan adanya pertanyaan di judul esai tersebut, dapat membuat pembaca semakin memiliki rasa ingin tahu, maupun semakin tertarik untuk lanjut membaca seluruh esainya. Isi dari esai tersebut juga telah tercangkum dalam judulnya sendiri, yaitu penjelasan mengenai 3 tipe kota. Penulisannya juga terstruktur dari pembukaan, isi, sampai kesimpulan, dimana penulis akhirnya menjawab pertanyaan dari judulnya. Jawaban sang penulis pun juga dapat meyakinkan para pembaca karena argumen dan data yang ia presentasikan benar-benar mendukung. Menurut analisa saya, esai yang dituliskan tersebut bersifat edukatif dan bertujuan untuk menghibur orang-orang yang suka memperluas pengetahuannya. Dalam teks tersebut, p...

Tiada Ojek di Paris - Introduksi

Image
Introduksi Novel Tiada Ojek di Paris Karya Seno Gumira Ajidarma SYDNEY.S Tiada Ojek di Paris adalah sebuah buku yang dituliskan oleh Seno Gumira Ajidarma. Dengan mendengar judulnya, menurut saya buku ini berisi mengenai perbedaan antara kehidupan di Indonesia dan di luar negeri. Saya juga menebak bahwa penulis akan berbicara mengenai kehidupan urban. Penulis menggunakan judul tersebut, seakan-akan ingin memberi petunjuk untuk para penggemar buku ini bahwa ojek, yang merupakan salah satu transportasi terkenal dan legendaris di Indonesia ini, tidak ada di Paris. Transportasi umum yang digunakan para masyarakat Indonesia setiap harinya adalah hal yang tidak dikenal di luar Indonesia. Menurut saya dengan membaca judulnya, buku ini sangat membuatku penasaran akan apa isinya. Penulis juga menggunakan destinasi kota idaman yang digemari seluruh rakyat Indonesia, yaitu Paris.  Menurut saya, kover bukunya juga sangatlah menarik. Terdapat ilustrasi unik yang menunjukan seseora...