Posts

Showing posts from November, 2019

Tiada Ojek di Paris - Jangan (Terlalu) Percaya Media Massa

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 44 : JANGAN ( TERLALU ) PERCAYA MEDIA MASSA - Percayalah, pengelolamedia sama bodohnya kita SYDNEY.S   Esai kali ini mampu membuatku tertarik membacanya karena dari judulnya sendiri yang cocok untuk perkembangan jaman sekarang yaitu ”Jangan Percaya Media Massa”. Banyak sekali pembicaraan di luar sana ataupun di sekitar kita yang menggunakan topik ini. Akan tetapi judul “Jangan (Terlalu) Percaya Media Massa” untuk mengakhiri buku ini cukup membuatku bertanya-tanya akan apa yang ingin disampaikan atau apa yang ada di pikiran sang penulis mengenai media massa. Di dalam esai ini, penulis juga menggunakan sebuah ilustrasi yang menurutku mendukung argumennya. Menurutku, faktor dan dampak buruk yang dijelaskan oleh sang penulis sama dengan yang kita selama ini telah mngetahui, belajar, ataupun mengalami. Sebagai orang yang tinggal di kota besar, saya yakin kita pastinya akrab dengan penggunaan media massa, dampak positifnya, maupun negatifnya. Akan tet...

Tiada Ojek di Paris - Berhala

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 43 : BERHALA - Ketika TV adalah nyata SYDNEY.S   Secara keseluruhan, saya kira esai ini cukup sulit untuk dipahami. Hal yang ingin disampaikan oleh penulis sebenarnya cukup simpel, akan tetapi menurutku penulis menggunakan cara penyampaian yang rumit. Satu hal yang saya juga kira membuat esai ini sulit dipahami adalah karena kita tidak pernah berpikir seperti sang penulis dengan tingkat  pemikiran kritisnya yang tinggi tersebut. Terlepas dari semua itu, saya tetap mendapatkan pesan yang bermanfaat dari esai ini. Saya setuju dengan pernyataan sang penulis dimana ia menyimpukan bahwa apa yang kita sering lihat di TV ataupun SMS tidak seharusnya kita percayai secara langsung. Terkadang untuk menghibur orang-orang pun, mereka tidak segan-segan untuk memalsukan suatu hal dan membuatnya semakin dramatis.   

Tiada Ojek di Paris - Jakarta Yang Sebenarnya ?

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 42 : JAKARTA YANG SEBENARNYA? - Jakarta bukan Babylon SYDNEY.S   Selama membaca buku ini, saya sangat mengenali bahwa seluruh karya sang penulis tidak lari dari topik Homo Jakartensis ataupun kota Jakarta sendiri. Berdasarkan dari pengamatan saya juga, di sebagian besar karyanya penulis cenderung mengungkapkan realita ataupun fakta buruk Jakarta untuk memberi penjelasan kepada para pembacanya bahwa Jakarta yang kita impikan tidaklah sama dengan yang sesungguhnya. Secara jujur, saya setuju dengan sebagian besar fakta-fakta Jakarta ataupun Homo Jakartensis yang telah menjadi pembicaraan di buku berjudul “Tiada Ojek di Paris” sejauh ini. Meski juga beberapa dari esainya sedikit kasar, menyinggung, dan tidak menghormati Indonesia, saya mengira itu tidaklah sebuah masalah bahwa sang penulis ingin mengungkapkan pikiran dan perasaan pribadinya melalui hasil karyanya sendiri. Akan tetapi di esai yang kali ini, saya dapat melihat kesadaran sang penulis ya...

Tiada Ojek di Paris - Ojek Sudirman - Thamrin

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 41 : OJEK SUDIRMAN-THAMRIN - Tiada ojek di Paris SYDNEY.S   Di esai yang ke-41 ini, akhirnya penulis mengungkapkan cerita dibalik judul buku ini. Esai ini mungkin berbeda dari yang sebelum-sebelumnya karena dituliskan ketika musim panas di Paris. Di esai-esai yang sebelumnya, penulis tidak pernah mengungkapkan keberadaannya ketika menulis hasil karyanya. Esai ini lebih berbicara mengenai pengalaman, opini, dan pemikiran bribadi sang penulis. Tidak banyak teori, pengertian, atau fakta-fakta yang penulis gunakan untuk membangun esai ini. Uniknya lagi, esai ini juga menampilkan gambaran poster yang dibicarakan, tidak seperti pada esai lainnya dimana penulis selalu mendeskripsikan gambaran ataupun situasinya secara detil untuk memperjelas penyampaiannya. Kini saya mengerti bahwa yang dimaksut sang penulis dari “Tiada Ojek di Paris”, adalah bagaimana perbedaan Homo Jakartensis dan Homo Parisiensis secara umum dan secara gampangnya. Penulis menjelaskan...

Tiada Ojek di Paris - Dimensi Ruang : Kisah - Kisah Jakarta

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 40 : DIMENSI RUANG : KISAH-KISAH JAKARTA - Ukuran hanya akan menjadi ukuran, maknanya ditentukan manusia SYDNEY.S   Topik pembahasan di esai yang kali ini menurutku memiliki pesan dan makna yang bagus. Esai ini mampu menyadarkan para pembacanya atas tujuan hidup kita. Pada esai yang kali in, penulis menjelaskan mengenai ruang Jakarta yang begitu sempit, begitu banyaknya bangunan, kemacetan, dan setiap sudut kota yang dipenuhi dengan lautan manusia. Karena kesibukan sehari-hari kita, mungkin kita tidak menyadari dengan kenyataan bahwa sumber daya dapat habis dan sebuah tempat bisa penuh. Akan tetapi, membaca esai ini dapat melepaskan para pembacanya dari segala kesibukan miliknya, dan menyadari bahwa ruang sempit kota urban ini harus digunakan dengan efisien dan efektif untuk menghidupi seluruh keluarga dan kepala yang ada. Penulis juga memberikan kisah pertempuran hidup seseorang yang memberikan para pembacanya motivasi dan semangat. Menurut saya...

Tiada Ojek di Paris - Jakarta - Bandung, Bandung - Jakarta

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 39 : JAKARTA-BANDUNG, BANDUNG-JAKARTA - Makna sebuah jarak SYDNEY.S   Judul dari esai ini menurutku telah merangkum isinya. Di dalam esai ini, penulis ingin menyampaikan mengenai jalan tol Jakarta - Bandung yang telah mengubah cara pandang orang lain. Seperti judulnya, penulis menjabarkan makna dari jarak Jakarta - Bandung, yang kini hanyalah dua jam. Frasa “hanya dua jam’’ disebutkan berkali-kali di karya Seno yang kali ini, dan penggunaan frasa tersebut menurutku membuat para pembaca lebih akrab dengan apa yang dibicarakan sang penulis karena, sebagai orang Indonesia pastinya kita mengenali bahkan menggunakan frasa tersebut. Inti dari teks ini menjelaskan bahwa dalam ekonomi budaya perpendekan jarak Jakarta - Bandung ini, faktor makna, kenikmatan, dan identitas sosial bermain. Akan tetapi sebagai penutup dari esai tersebut, penulis memberikan opininya yang didukung dengan sebuah fakta umum bahwa sebenarnya meski terbentuknya tol tersebut, Jakar...

Tiada Ojek di Paris - Mobil : Sebuah Mitos

Image
Tiada Ojek di Paris BAB 38 : MOBIL : SEBUAH MITOS - Mobil, untuk seterusnya, akan terbebani makna konotatif SYDNEY.S   Menurut analisa saya, esai yang kali ini lebih panjang daripada esai-esai sebelumnya. Selain itu, saya kira esai yang kali ini juga mirip dengan beberapa esai karya Seno sebelumnya yang berjudul “Kartu Nama” dan “Kado Perkawinan”. Seperti kedua esai tersebut, penulis berhasil menjabarkan dan menjelaskan kepada seluruh pembacanya makna asli dari mobil di Indonesia. Sebagai orang Indonesia yang juga tinggal di kota, saya setuju dengan pendapat sang penulis mengenai arti atau nilai mobil menurut orang-orang Indonesia ini. Akan tetapi, esai ini juga akan menarik untuk dibaca orang-orang yang belum akrab dengan makna mobil di Indonesia yang sesungguhnya. Penulis menyertakan contoh cerita yang mendukung pernyataannya dan menurut saya, contoh tersebut mengajak para pembacanya untuk berpikir secara logis dan mengerti pandangan sang penulis. Sekali lagi, saya sang...